Kaseseha (Tradisi Menenun)
intangible

Kaseseha (Tradisi Menenun)

Lawa

Tentang Warisan Budaya

Kaseseha adalah tradisi menenun kain yang dilakukan secara turun-temurun oleh perempuan Muna. Kain tenun Muna memiliki motif-motif khas yang merefleksikan alam, kehidupan sehari-hari, dan falsafah hidup masyarakat Muna. Proses menenun dilakukan dengan alat tenun tradisional dan menggunakan teknik yang telah diwariskan selama berabad-abad.

Signifikansi Sejarah

Tradisi menenun di Muna telah ada sejak abad ke-14 dan menjadi bagian penting dalam kehidupan perempuan Muna. Kain tenun tidak hanya berfungsi sebagai pakaian tetapi juga sebagai simbol status sosial, identitas budaya, dan digunakan dalam berbagai ritual adat.

Praktik dan Tradisi

Proses menenun dimulai dari memintal benang dari kapas atau serat alam lainnya. Kemudian benang diwarnai menggunakan pewarna alami dari tumbuhan seperti mengkudu untuk warna merah, daun tarum untuk biru, dan kunyit untuk kuning. Setelah kering, benang disusun di alat tenun tradisional (bhira) dan ditenun dengan teknik ikat atau songket. Motif-motif yang umum adalah kalambe (bunga), wunalangka (gelombang laut), dan kansibhe (burung). Proses pembuatan satu kain tenun bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tergantung kerumitan motif.

Galeri Foto

Acara Terkait

Workshop Tenun Kaseseha
Workshop Tenun Kaseseha
05 Jun 2025 - 07 Jun 2025
Sentra Tenun Desa Wakobalu
Mulai Rp 0
Ibu Wa Ode Hasna

Ulasan Pengunjung

Login untuk Menulis Ulasan

Belum ada ulasan untuk warisan budaya ini

Informasi

Status Pengakuan national
Pemangku/Penjaga Para penenun tradisional di Desa Wakobalu
Informasi Pengunjung Pengunjung dapat mengunjungi desa penenun untuk melihat proses pembuatan kain tenun. Tersedia juga workshop singkat untuk belajar dasar-dasar menenun. Kain tenun dapat dibeli langsung dari pengrajin.